بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Baik sekali kalau kita mengenali seluruh keluarga dan keturunan (salasilah) Nabi dan Rasul Allah, terutama Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang mana melalui Bagindalah agama yang suci ini diturunkan.
.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan Nabi dan Rasul yang terakhir diutuskan oleh Allah SWT bagi menjadi model terulung untuk seluruh alam serta kedatangannya juga adalah untuk “Menyempurnakan Akhlak” (Makarrimal Akhlak) manusia. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam merupakan keturunan kepada Nabi Allah Ismail dan Nabi Allah Ibrahim.
.
Dalam Kanzul Ummal 6: 106, kitab Fadhail, hadis ke 32010 disebutkan; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku dan Adam berada di surga dalam sulbinya, aku menaiki bahtera dalam sulbi ayahku Nuh, aku dilemparkan ke dalam api dalam sulbi Ibrahim, ayah-ayahku tidak pernah tersentuh oleh perzinaan. Allah senantiasa memindahkan aku dari sulbi yang baik ke dalam rahim yang suci, suci dan memberi petunjuk. Tidaklah tumbuh dua cabang kecuali aku yang terbaik. Allah menjadikan kenabian sebagai perjanjian (mitsaq)ku dan Islam sebagai perjanjian (‘ahd)ku. Allah menginformasikan sebutanku dalam Taurat dan Injil, menjelaskan sifat-sifatku kepada setiap nabi, memancarkan cahayaku ke muka bumi, menaungi wajahku dengan awan, mengajarkan kepadaku kitab-Nya, memuliakanku di langit-Nya, menjadikan namaku dari asma-Nya, Pemilik Arasy adalah Al-Mahmud dan aku adalah Muhammad. Allah berjanji padaku bahwa mereka yang mencintaiku akan berada di telaga Haudh dan Kautsar. Dia menjadikan aku orang yang pertama memberi syafaat dan diizinkan untuk memberi syafaat. Kemudian Dia menghadirkan aku pada abad yang terbaik bagi ummatku, mereka adalah orang-orang yang terpuji, melaksanakan amar ma’ruf dan nahi munkar.” Al-Muttaqi Al-Hindi mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dan Ibnu Abbas.
.
.
Nabi Adam AS - Nabi Muhammad SAW
.
Berikut merupakan kronologi salasilah keturunan berikut diterangkan penama-penama yang merupakan atuk moyang kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:
- Muhammad bin Abdullah (Nabi Muhammad SAW)
- Abdullah bin Abdul Muttalib
- Abdul Mutallib bin Hashim
- Hashim bin Abdul Manaf
- Abdul Manaf bin Qusai
- Qusai bin Kilab
- Kilab bin Murrah
- Murrah bin Kaab
- Kaab bin Luay
- Luay bin Ghalib
- Ghalib bin Fahr
- Fahr bin Malik
- Malik bin Nadhar
- Nadhar bin Kinanah
- Kinanah bin Khuzaimah
- Khuzaimah bin Mudrikah
- Mudrikah bin Elyas
- Elyas bin Mudar
- Mudar bin Nizar
- Nizar bin Ma’ad / Mu’ad
- Ma’ad bin Adnan
- Adnan bin Add (diriwayatkan merupakan Pemerintah Pertama bagi kota suci Makkah)(lahir tahun 122 SM)
- Add bin Humaisi
- Humaisi bin Salaman
- Salaman bin Aws
- Aws bin Buz
- Buz bin Qamwal
- Qamwal bin Obai
- Obai bin Awwam
- Awwam bin Nashid
- Nashid bin Haza
- Haza bin Bildas
- Bildas bin Yadlaf
- Yadlaf bin Tabikh
- Tabikh bin Jahim
- Jahim bin Nahish
- Nahish bin Makhi
- Makhi bin Ayd
- Ayd bin Abqar
- Abqar bin Ubayd
- Ubayd bin Ad-Daa
- Ad-Daa bin Hamdan
- Hamdan bin Sanbir
- Sanbir bin YathRabi
- YathRabi bin Yahzin
- Yahzin bin Yalhan
- Yalhan bin Arami
- Arami bin Ayd
- Ayd bin Deshan
- Deshan bin Aisar/Aizar
- Aisar bin Afnad
- Afnad bin Aiham
- Aiham bin Muksar
- Muksar bin Nahith
- Nahith bin Zarih
- Zarih bin Sani
- Sani bin Wazzi
- Wazzi bin Adwa’
- Adwa’ bin Aram
- Aram bin Haidir
- Haidir bin Ismail (anak Nabi Allah Ismail) (dipanggil Kedar dalam Injil Kristian)
- Ismail bin Ibrahim (Ishmael bin Abraham) (Nabi Ismail a.s.)
- Ibrahim bin Tarikh (Azar) (Nabi Ibrahim a.s.)
- Azar bin Nahur
- Nahur bin Saru’ (Asyu’)
- Asyu’ bin Ar’us (Ra’u)
- Ar’us bin Faligh
- Faligh bin ‘Abar (Hud)
- Hud bin (Syalikh) Saleh
- Saleh bin Arfakhsyad
- Arfakhsyad bin Sam
- Sam bin Nuh
- Nuh bin Lumka
- Lumka bin Mutawasysaleh (Matulsaleh)
- Mutawasysaleh bin Akhnukh (Idris)
- Idris bin Azda
- Azda bin Qinan
- Qinan bin Anwasy
- Anwasy bin Syayts
- Syayts bin Adam (as)
- Adam (as).
Periwayatan tentang salasilah keturunan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam di atas adalah mengikut maklumat yang diperolehi dari hadis-hadis, ahli Ilmuan Islam, pakar-pakar Sejarawan. Nama betul mereka berdasarkan ejaan dalam bahasa Arab, Bahasa Aram ataupun Bahasa Ibrani.
.
Dalam Kanzul Ummal 6: 300, kitab Fadhail, hadis ke 35512 disebutkan:Ibnu Abbas berkata, aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam “Aku adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Muththalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b bin Luay bin Ghalib bin Fahr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazzar bin Ma’da bin ‘Adnan bin Adda bin Udada bin Hamyasa’ bin Yasyhab bin Nabat bin Jamil bin Qaidar bin Ismail bin Ibrahim bin Tarikh bin Nahur bin Asyu’ bin Ar’us bin Faligh bin ‘Abar (Hud) bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lumka bin Mutawasysyalikh bin Akhnukh (Idris) bin Azda bin Qinan bin Anwasy bin Syayts bin Adam (as).” Al-Muttaqi Al-Hindi mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Ad-Daylamni.
.
.
Nasab Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
.
Nasab Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam terbahagi ke dalam tiga klasifikasi: Pertama, yang disepakati oleh ahlus Siyar wal Ansaab (Para Sejarawan dan Ahli Nasab), iaitu susunan nasab Baginda hingga kepada Adnan. Kedua, yang masih diperselisihkan antara yang mengambil sikap diam dan tidak memberi komen dengan yang mengatakan sesuatu tentangnya, iaitu susunan nasab Baginda dari atas Adnan hingga Ibrahim ‘alaihissalam. Ketiga, yang tidak diragukan lagi bahawa di dalamnya terdapat riwayat yang tidak sahih, iaitu susunan nasab Baginda dari atas Ibrahim hingga Nabi Adam ‘alaihissalam.
.
Berikut ini penjelasan detail tentang ketiga klasifikasi tersebut:
.
.
Klasifikasi Pertama: Muhammad bin ‘Abdullah bin’ Abdul Muththalib (nama asalnya; Syaibah) bin Hasyim (nama asalnya: ‘Amru) bin’ Abdul Manaf (nama asalnya: al-Mughirah) bin Qushai (nama asalnya: Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr (julukannya: Quraisy yang kemudian suku ini dinisbatkan kepadanya) bin Malik bin an-Nadhar (nama asalnya: Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (nama asalnya: ‘Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’add bin Adnan.
.
.
Klasifikasi Kedua: (dari urutan nasab di atas hingga ke atas Adnan) iaitu, Adnan bin Adad bin Humaisa ‘bin Salam sejahtera bin’ Iwadh bin Buuz bin Qimwaal bin Abi ‘Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldaas bin Yadlaaf bin Thaabikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi b in ‘Iidh bin’ Abqar bin ‘Ubaid bin ad-Di’aa bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Ar’awi bin’ Iidh bin Diisyaan bin ‘Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin ‘Uudhah bin’ Uraam bin Qaidaar bin Ismail bin Ibrahim ‘alaihimassalam.
.
.
Klasifikasi Ketiga: (dari urutan nasab kedua-dua klasifikasi di atas hingga ke atas Nabi Ibrahim) iaitu, Ibrahim ‘alaihissalam bin Taarih (namanya: Aazar) bin Naahuur bin Saaruu’ atau Saaruugh bin Raa’uw bin Faalikh bin ‘Aabir bin Syaalikh bin Arfakhsyad bin Saam bin nuh ‘alaihissalam bin Laamik bin Mutwisylakh bin Akhnukh (ada yang mengatakan bahawa dia adalah Nabi Idris’ alaihissalam) bin Yarid bin Mahlaaiil bin Qainaan bin Aanuusyah bin Syits bin Adam ‘alaihissalam. Keluarga besar Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam
.
.
.
Nasab Dan Keturunan Terbaik
.
Allamah Sayyid Murtadha, penulis kitab “Fadhail al-Khamsah min As-Shihhah As-Sittah”, mengatakan: Hadis tentang bahawa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan dari perkahwinan bukan dari perzinaan banyak sekali.
.
1. Dalam Thabaqat Al-Kubra Ibnu Saad, jilid 1, bahagian 1: 31, dzikr ummahat Rasulillah Shallallahu ‘alaihi wasallam, disebutkan: Imam Ali bin Husein (sa) berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku dilahirkan dari perkahwinan, aku tidak pernah dilahirkan dari perzinaan sejak dari Adam. Aku belum pernah sedikit pun tersentuh oleh perzinaan kaum jahiliyah, aku belum pernah dilahirkan kecuali dari kesucian perkahwinan.”
.
2. Dalam Shahih At-Tirmidzi 2: 269, kitab manaqib, bab keutamaan Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, hadis ke 3608 disebutkan: Abu Wida’ah berkata: pada suatu hari Ibnu Abbas datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, seakan-akan Baginda mendengar sesuatu, kemudian Baginda naik ke mimbarnya dan bersabda: “Siapakah aku?” Sahabat menjawab: “Engkau Rasul Allah, salam atasmu.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku adalah Muhammad bin Abdillah bin Abdil Mutalib. Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk, maka menjadikan aku yang terbaik dari mereka dalam golongan, kemudian menjadikan mereka dua golongan, dan menjadikan aku yang terbaik dari mereka dalam golongan. Kemudian menjadikan mereka bersuku-suku, dan menjadikan aku yang terbaik dalam suku. Kemudian menjadikan mereka dalam keluarga-keluarga, dan Allah menjadikan keluargaku yang terbaik di dalam semua keluarga mereka, dan yang terbaik dalam nasab (garis keturunan).”
.
3. Dalam Mustadrak Al-Hakim 4: 73, kitab ma’rifah As-shahabah, fadhail Quraisy, disebutkan: Abdullah bin Umar berkata: Pada suatu hari ketika kami duduk di halaman rumah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ada seseorang perempuan lalu berhampiran kami, kemudian salah seorang lelaki dari suatu kaum berkata: “Ini puteri Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.” Kemudian Abu Sufian berkata: “Muhammad di Bani Hasyim seperti tanaman di tengah-tengah jerami.” Kemudian perempuan itu pergi dan menceritakan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam keluar dan nampak marah di wajahnya lalu bersabda: “Alangkah menyakitkan kata-kata yang sampai padaku tentang suatu kaum? Sesungguhnya Allah SWT menciptakan tujuh langit dan memilih yang tertinggi, kemudian menempatkan padanya makhluk yang dikehendaki-Nya. Kemudian Dia menciptakan makhluk lalu memilih keturunan Adam dari makhluk-Nya, memilih arab dari keturunan Adam, memilih keturunan Mudhar dari kalangan arab, memilih suku Quraisy dari keturunan Mudhar, memilih Bani Hasyim dari suku quraisy, dan memilih aku daripada Bani Hasyim. Aku adalah dari Bani Hasyim dari orang-orang pilihan. Sesiapa yang mencintai orang arab kerana mencintaiku maka aku mencintai mereka; Sesiapa yang membenci orang arab kerana membenciku maka aku membenci mereka.”
.
4. Dalam Dzakhair Al-’Uqba: 10, bab keutamaan quraisy, Muhibuddin At-Thabari menyebut: Watsilah bin Asqa berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya Allah memilih Ibrahim dari keturunan Adam dan menjadikan ia kekasih-Nya. Dia memilih Ismail dari keturunan Nabi Ibrahim, kemudian memilih Nizar dari keturunan Ismail, kemudian memilih Mudhar dari keturunan Nizar, kemudian memilih Kinanah dari Mudhar, kemudian memilih Quraisy dari Kinanah, kemudian memilih Bani Hasyim dari Quraisy, kemudian Bani Abdul Mutalib dari Bani Hasyim, kemudian memilihku dari Bani Abdul Mutalib.” Muhibuddin At-Thabari berkata: Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Qasim bin Yusuf As-Sahmi, diriwayatkan juga secara ringkas oleh Muslim, At-Tirmidzi dan Abu Hatim.
.
5. Dalam Kanzul Ummal 6: 108, kitab Fadhail, hadis ke 32044 disebutkan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Aku adalah manusia yang paling mulia dalam garis keturunan, tapi aku tidak membanggakan. Aku adalah manusia yang paling mulia dalam kadarnya, tapi aku tidak membanggakan. Wahai manusia, sesiapa yang datang kepada kami maka kami akan datang kepadanya. Sesiapa yang memuliakan kami, maka kami akan memuliakannya. Sesiapa yang mencatat kami, maka kami akan mencatatnya. Sesiapa yang membawa mayat kami, maka kami akan membawa mayatnya. Sesiapa yang melaksanakan hak kami, maka kami akan melaksanakan haknya. Wahai manusia, hitunglah manusia sesuai dengan kadar perhitungan mereka, bergaullah dengan manusia sesuai dengan kadar agama mereka, datangilah manusia sesuai dengan kadar pemikiran mereka, dan ajaklah manusia berfikir dengan akal kamu.” Al-Muttaqi Al-Hindi mengatakan: Hadis ini diriwayatkan oleh Ad-Daylami dari Jabir dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
.
6. Dalam tafsir Ad-Durrul Mantsur, surah Al-Ahzab: 33, Jalaluddin As-Suyuthi menyebutkan: Ibnu Abbas berkata bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:“Sesungguhnya Allah membahagikan makhluk kepada dua golongan, kemudian menjadikan aku yang terbaik dari dua golongan itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah: “Golongan kanan .. dan golongan kiri.” (Al-Waqi’ah: 27, 41). Aku adalah dari golongan kanan, dan golongan kanan yang terbaik. Kemudian membahagi dua golongan itu menjadi tiga golongan, dan menjadikan aku yang terbaik daripada tiga golongan itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman-Nya: “Iaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu. Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu. Dan orang-orang yang paling dahulu beriman, merekalah yang paling dahulu (masuk syurga).” Aku adalah dari golongan orang-orang yang dahulu beriman, dan aku yang terbaik dari golongan orang-orang yang paling dahulu beriman. Kemudian Allah menjadikan tiga golongan itu menjadi suku-suku, dan menjadikan aku yang terbaik dari suku-suku itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah SWT: “Dan Aku jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal, sesungguhnya yang paling mulia dari kalian adalah kamu yang paling bertaqwa.” (Al-Hujurat: 13). Aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling mulia dari keturunan Adam, tetapi aku tidak membanggakannya. Kemudian Allah menjadikan suku-suku itu menjadi keluarga-keluarga, lalu Dia menjadikan aku dan keluargaku yang terbaik dari keluarga-keluaga itu. Inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah berkehendak menjaga kamu dari dosa-dosa hai ahlul bait, dan mensucikan kamu dengan sesuci-sucinya.” (Al-Ahzab: 33). Dengan demikian, maka aku dan ahlul baitku adalah orang-orang yang disucikan dari dosa-dosa.” Jalaluddin As-Suyuthi berkata: Hadis ini diriwayatkan oleh Al-Hakim, At-Tirmidzi, At-Thabrani, Ibnu Mardawaih, Abu Na’im dan al-Baihaqi dari Ibnu Abbas.
.
.
والله أعلم بالصواب
Wallahu A’lam bishowab
(Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar)